Dalam
menunjang pertaniaan organik yang diterapkan oleh petani di desa Bringkit Belayu,
terdapat pupuk kompos organik dari kotoran sapi yang di produksi oleh warga Desa Beringkit setelah sebelumnya mendapatkan pelatihan,
dalam penggunaanya para petani ingin mengetahui apa saja kandungan yang terkandung di dalam pupuk kompos
yang mereka produksi tersebut, karena pupuk yang dihasilkan sudah di gunakan
dan hasil panennya mengalami dua kali peningkatan.
Proses Uji Lab Pupuk Kompos Organik Desa Beringkit Belayu
Pelaksanaan
sanitasi dan sertifikasi pupuk organik di Desa Beringkit Belayu dilakukan dengan
pengambilan sample pupuk secukupnya, lalu dibawa ke Lab. Tanah Fakultas
Pertanian Universitas Udayana untuk di analisis. Kegiatan analisis memerlukan waktu kurang lebih 3 sampai 4 minggu, konfirmasi mengenai hasil
dilakukan dengan mengunjungi lab untuk mengecek uji lab pupuk kompos.
Sampai penentuan hari pengambilan hasil uji lab.
Hasil
dari uji lab menunjukkan :
- Kandungan H2O dalam pupuk tersebut Normal
yaitu 6,610
- Kandungan DHL (Daya Hantar Listrik) dalam pupuk tersebut Sangat
Tinggi yaitu 10,090mmhos/cm
- Kandungan Corganik pada pupuk tersebut tergolong
Sangat Tinggi yaitu 9,000%
- N (Nitrogen) dalam pupuk tersebut Tinggi yaitu
0.650%
- P (Posfor) dalam pupuk tersebut Sangat Tinggi yaitu 697,800ppm
- Kadar
air dalam dua kategori yaitu KU (Kering Udara) sebesar 2.660%, dan dalam
kategori KL (Kapasitas Lapang) sebesar 20,720%
- Tekstur dari tanah tersebut
tergolong lempung liat berpasir yaitu kandungan pasirnya sebesar 50,940%,
kandungan debu sebesar 27,000% dan kandungan liat sebesar 22,070%